Geologi
Secara
pengertian, geologi terbagi dari pengertian etimologi dan pengertian
terminologi.
- Secara etimologi geologi berasal dari bahasa Yunani yakni : ge "bumi" dan logos "kata"/"alasan".Artinya geologi adalah ilmu sains yang memperlajari tentang bumi,struktur,komposisinya, sifat–sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukan bumi.
- secara terminologi geologi adalah studi tentang bumi termasuk material penyusunnya, perubahan fisika dan kimia yang terjadi di permukaan dan di dalamnya (bawah permukaan), sejarah planet dan pembentukannya.
Struktur
Lapisan Bumi dan Material Pembentuknya
Bumi telah
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet
dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan matahari.
Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ±
6.370 km. Struktur bumi dibagi menjadi 3 bagian. yaitu :
1.) Kerak bumi (crush)
merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak
bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan
basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk
hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2.) Selimut atau selubung (mantle)
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal
selimut bumi mencapai 2.900 km, mencakup sekitar 80% total isi bumi, dan
merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi
mencapai 3.000 oC.
3.) Inti bumi (core), yang
terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel
(8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
Gambar 1. struktur lapisan bumi
Komponen bumi dibagi menjadi
4, yaitu atmosfer,litosfer,hidrosfer,dan biosfer.
1.) Atmosfer adalah lapisan bumi yg
tersusun ats gas-gas, sebagian besar adalah nirogen dan oksigen. Atmosfer
adalah lapisan udara yg menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km.
2.) Hidrosfer adalah lapisan air yg
menyelimuti permukaan bumi
3.) Litosfer berasal dari kata
lithos artinya batuan dan sphera artinya lapisan. litosfer merupakan lapisan
kerak bumi yg paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata
1200 km. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang
tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga
dapat menimbulkan pergeseran benua.
4.) Biosfer merupakan sistem
kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di
planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi
dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
Proses Internal
Proses yang terjadi di dalam bumi disebut proses internal.
Proses internal menyebabkan pembentukan pegunungan, gempabumi, erupsi
gunungapi. Perencana bangunan, insinyur, dan perencana kota harus berkonsultasi
dengan ahli geologi.
Proses Permukaan
Proses permukaan adalah semua
proses yang membentuk atau memahat permukaan bumi. Sebagian besar proses
permukaan disebabkan oleh air meskipun angin, es, dan gravitasi juga memiliki
peran yang signifikan.
1. Teori katatropisme dicetuskan oleh Cuvier, seorang kebangsaan Perancis pada tahun 1830. Ia berpendapat bahwa flora dan fauna dari setiap zaman itu berjalan tidak berubah, dan sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini musnah. Sesudah malapetaka itu terjadi, maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru, sehingga teori ini lebih umum disebut dengan teori Malapetaka.
2. Teori
uniformitarisme dicetuskan oleh James Hutton, teori ini berbunyi “The Present
is The Key to The Past “, yang berarti kejadian yang berlangsung sekarang
adalah cerminan atau hasil dari kejadian pada zaman dahulu, sehingga segala
kejadian alam yang ada sekarang ini, terjadi dengan jalan yang lambat dan
proses yang berkesinambungan seragam dengan proses-proses yang kini sedang
berlaku. Hal ini menjelaskan bahwa rangkaian pegunungan-pegunungan besar,
lembah serta tebing curam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba,
akan tetapi melalui proses alam yang berjalan dengan sangat lambat.
Skala waktu geologi
Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi
dari mulai terbantuknya hingga saat ini. Pada pertengahan 1600-an, Archbishop
James Ussher menghitung umur bumi di buku Genesis in the Old Testament. Dia
menyimpulkan bahwa peristiwa pembentukan terjadi pada siang hari tanggal 23
Oktober 4004 sebelum masehi. Saat ini ahli-ahli geologi memperkirakan usia bumi
sekitar 4.6 juta tahun. Ahli-ahli geologi membagi sejarah Bumi ke dalam
unit-unit yang terpajang dalam Skala Waktu Geologi.
gambar 3. geologic time scale
(The Geological Society of America)
Bumi
Awal
Tata Surya
Banyak ilmuwan yang telah mempelajari tentang tata surya dan semua hal di
dalamnya. Hal itu termasuk bagaimana tata surya kita ini terbentuk. Ada
beberapa teori mengenai pembentukan tata surya. Diantaranya adalah: Teori Big
Bang, Nebula, Planetisimal, Kondensasi, dan Bintang kembar
a.
Teori Nebula
Teori nebula adalah teori pertama
mengenai pembentukan tata surya. Teori ini dekemukakan oleh Immanuel Kant
pada tahun 1775, dan disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada
tahun 1796. Menurut mereka, tata surya pada awalnya adalah kabut raksasa yang
terbentuk dari debu, es. Dan gas. Kabut itulah yang disebut nebula.
Karena gravitasi dari kabut tersebut, maka kabut itu berputar dengan arah
tertentu. Akibat putaran itu, suhu yang dimiliki kabut itu memanas, dan
akhirnya memadat menjadi matahari raksasa.
Matahari
raksasa itu juga berputar dan perputarannya semakin cepat. Hal itu
mengalkibatkan banyak dari maeteri – meteri penyusunya (gas, batuan, dsb)
terlontar, dan matahari pun semakin menyusut. Gas hasil lontaran matahari tadi
terpengaruh gaya gravitasi matahari yang besar sehingga gas – gas trsebut
memadat dan mengalami pendinginan sehingga berubah menjadi planet, dan benda
angkasa lainnya.
b.
Teori Big Bang
Big Bang adalah istilah untuk menggambarkan suatu ledakkan yang
sangat besar. Beberapa ilmuan percaya bahwa tata surya kita ini dulunya
merupakan suatu bintang yang ukurannya sangat besar. Dalam kurun waktu beberapa
juta tahun, umur bintang tersebut habis dan meledak.
Ledakkan
yang ditimbulkan sangatlah dahsyat karena ukuran dan energi yang dimiliki
bintang tersebut. Ledakannya setara dengan 5 x 1025 kali kekuatan
bom nuklir sebesar 1 ton. Partikel – partikel yang terlontar akibat ledakkan
tersebut menyatu dan memadat akibat gaya gravitasi dan energi dari ledakkan
tersebut. Dan jadilah benda – benda langit seperti yang kita ketahui sekarang.
c.
Teori Planetisimal
Teori planetisimal adalah teori yang
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton. Teori ini
mengatakan bahwa tata surya terbentuk akibat tabrakan antara bintang dengan
matahari.
d.
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Fred
Hoyle pada 1956. Menurut teori ini, tata surya merupakan pecahan dari dua buah
bintang yang ukurannya sama (kembar). Biuntang yang satu meledak sementara
bintang yang satunya lagi tidak. Hasil ledakan dari bintang yan gmeledak
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak sehingga pecahannya
selalu bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Pecahan dari bintang
yang meeledak merupakan anggota dari tata surya yang kita ketahui, sedangkan
bintang yang tidak meledak merupakan matahari yang menjadi pusat perputaran benda
– benda di sekelilingnya.
Dari beberapa teori diatas, teori yang dianggap paling kuat adalah teori Nebula
dan teori Big bang.
Selain teori mengenai terbentuknya tata surya, ada juga teori yang mempelajari
apakah pusat tata surya sebenarnya. Apakah Bumi, atau matahari? Pada sekitar
tahun 140 M, Claudius Ptolemaeus mengemukakan suatu teori yang
mengatakan bahwa Bumi merupakan pusat tata surya, dan benda – benda langit lain
mengelilinginya. Teori tersebut diberi nama teori Geosentris. Geo artinya
bumi, dan sentris artinya pusat.
Namun, setelah ditemukannya teleskop oleh Galileo Galilei, maka kekuatan teori
Geosentrispun mulai deragukan. Adalah Nicolaus Copernicus, orang yang
berhasil menemukan kesalahan pada teori Geosentris. Copernicus dalam bukunya,
De Revolutionibus Orbium Coelestium mengemukakan teori heliosentris
(helio = matahari, dan sentris = pusat) yang mengatakan bahwa sebenarnya yang
menjadi pusat tata surya adalah matahari. Benda – benda langit lainnya termasuk
bumi berputar mengelilingi matahari. Sampai saat ini, itulah teori yang
dianggap dan diakui oleh seluruh masyarakat.
gambarr 4. proses
pembentukan tata surya
Modern Tata Surya
gambar 5. modern tatasurya
Panas dari Matahari memanaskan Hidrogen, Helium, dan unsur-unsur terang lainnya
jauh dari bagian dalam Tata Surya. Hasilnya empat planet yang sangat dekat
dengan Matahari terutama tersusun atas batuan dan logam pada pusatnya. Empat
planet ini yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars disebut sebagai planet-planet
Terrestrial karena memiliki sifat seperti Bumi. Empat planet lainnya tersusun
atas liquid dan gas dengan sedikit batuan dan inti logam. Empat planet ini
yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet-planet Jovian.
Evolusi
Bumi
Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya T.C Chamberlain seorang ahli geologi yang mengatakan matahari terdiri
dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah
bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada
waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka
sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya grafitasi
dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke
luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar
mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas
berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan
terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut planetisimal.
Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik dan bergabung
menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
Gambar 6. Evolusi bumi/pangea
Perubahan Geologi Dan Lingkungan
Persoalan yang muncul
adalah pemanfatan lahan kadang tidak sesuai dengan daya dukung lahan. Contoh
kasus yang sering terjadi di beberapa wilayah Kabupaten / Kota di Indonesia
menyangkut konversi lahan dari luasan terbuka (undevelopment area) menjadi
kawasan terbangun (development area), lahan pertanian dialih fungsikan
untuk pemukiman, industri dan jasa, Wilayah imbuhan air dikonversi untuk
kepentingan pembangunan lain, menyebabkan turunnya kemampuan resapan air hujan
kedalam tanah sehingga merosotnya cadangan airtanah sulit dihindari. Dampaknya
terlihat pada fenomena tahunan di beberapa kota besar, setiap musim kemarau
mengalami kekeringan dan kekurangan air, sebaliknya pada musim hujan terjadi
banjir.
Sumberdaya Geologi adalah sumberdaya pembangunan, terdiri atas potensi keairan
(hidrogeologi), bahan galian (mineral dan energi) dan bentang lahan
(landscape). Banyak proses-proses geologi menjadikan
manusia dalam bahaya. Erupsi gunungapi, gempabumi, banjir, longsor, membunuh
manusia dan merusak kota. Aktivitas manusia juga menghasilkan bencana
lingkungan yang membahayakan kesehatan. Ahli geologi dan geosaintis lainnya
mencoba menganalisis resiko dan biaya dari bencana.
Penilaian
resiko adalah penilaian bencana geologi dan imbasnya pada manusia serta
implementasi kebijakannya berdasarkan analisis. Analisis biaya adalah
membandingkan biaya dari pemecahan masalah dengan keuntungan moneter dari
solusi.
Reference
http://geophysicsspace.blogspot.co.id/2016/07/geologi-dan-bumi.html
http://fitraakbargaib.blogspot.co.id/
https://saumiamrani.wordpress.com/2011/05/13/struktur-lapisan-bumi-dan-material-pembentuknya/
https://lordridho.wordpress.com/science/asal-usul-tata-surya/
JT Casinos Near Me - JTG Hub
BalasHapusLooking for 김해 출장안마 an easy 동두천 출장마사지 way to get to JT Casinos Near Me in Biloxi and the nearest 포천 출장마사지 airport? JTG travelers can 경상남도 출장마사지 take 거제 출장안마 advantage of the best online travel